Banyak hal yang membuat seorang anak akhirnya menyandang penyakit epilepsi. Kenali penyebabnya sejak dini agar bisa melakukan proteksi terhadap buah hati Anda.
Penyakit epilepsi bukanlah penyakit turunan ataupun kutukan. Secara umum, penyebabnya bisa dipicu berbagai hal, seperti saat masa kehamilan, proses persalinan sampai pascamelahirkan.
Seperti yang diketahui, epilepsi diderita seseorang akibat adanya aktivitas listrik sekelompok neuron yang berlebihan dalam otak, atau bisa dibilang ada bagian tertentu dari otak yang terganggu. Imbasnya ialah membuat perubahan perilaku yang stereotipik pada penderita, menimbulkan gangguan kesadaran, gangguan motorik, sensorik ataupun psikis. Kabar buruknya, kondisi itu tak bisa sembuh sendiri atau istirahat saja, tapi para penyandang epilepsi membutuhkan obat untuk menormalkan listrik dalam otaknya.
Lantas, apa saja yang harus diperhatikan untuk dapat menghindari anak agar nantinya terbebas risiko tersebut? Dr. Gea Pandhita S, M.kes, Sp.S seorang ahli spesialis syaraf dari RS. Islam Jakarta Pondok Kopi memaparkan mengenai tiga pemicu anak memiliki penyakit epilepsi, di antaranya sebagai berikut:
Proses dalam kandungan
Kurangnya mengonsumsi gizi yang cukup pada saat masa kehamilan ialah salah satu pemicu anak memiliki penyakit epilepsi. Di mana dari kekurangan gizi membuat perkembangan otak tak sempurna sehingga saat kelahirannya muncul gangguan di salah satu bagian otaknya. Selain itu, kejadian bumil jatuh juga bisa menggangu perkembangan otak anak Anda.
Proses persalinan
Sulitnya melahirkan anak dengan cara normal, tak jarang membutuhkan alat bantu untukmenarik kepala bayi. Inilah salah satu faktor yang bisa berkontribusi untuk otak anak mengalami gangguan. Seperti yang diketahui kepala beserta otak saat bayi baru lahir sangat sensitif dan rentan mengalami gangguan dari luar.
Pascamelahirkan
Bayi kekurangan asupan gizi saat masa laktasi merupakan pemicu gangguan otak. Sehingga disadari atau tidak hal itu seolah memberikan lampu hijau pada epilepsi untuk datang. Sebab seperti yang diketahui umur bayi satu sampai enam bulan harus terpenuhi nutrisi- vitaminnya supaya perkembangan bentuk otaknya bisa sampai ke ukuran sempurna. Sehingga bila asupan nutrisi tak mencukupi kebutuhan anak, otomatis risiko anak mengalami penyakit epilepsi jadi besar. Selain itu, faktor bayi sering jatuh pada masa awal kelahiran juga memicu munculnya ketidakseimbangan neutron pada otaknya.
Sumber: Okezone
Posting Komentar