Umumnya osteoporosis dikenal dengan penyakit orang tua, tapi ternyata usia 20-an juga bisa terkena risiko osteoporosis. Hal ini bisa disebabkan dari beragam hal, mulai dari karena minum obat-obatan tertentu hingga anoreksia.
"Usia 20 tahunan itu juga bisa terkena, tapi bukan karena proses yang fisiologis. Mungkin karena dia mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti orang yang penyakit asma itu kan dia minum kortiko steroid, itu kan membuat kalsiumnya jadi kurang," kata Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK.
Hal tersebut disampaikan pada acara Media Launch Fonterra Brands Indonesia Dukung Penuh Komitmen Jakarta Bebas Osteoporosis, di The Cone, FX Lifestyle Center, Jakarta Selatan.
dr Fiastuti juga menjelaskan bahwa hal ini terjadi bukan karena proses penuaan, namun karena konsumsi obat, pola makan, tubuh yang terlalu kurus atau tidak sesuai berat ideal juga akan bisa terkena risiko osteoporosis. "Nah kalau baru usia 20 tahunan kepadatan tulangnya sudah menurun hingga -2,1 berarti sudah terjadi osteopedi, yang artinya sudah mulai kekurangan kalsium. Itu masih bisa diatasi," ujar dr Fiastuti.
Guna mengatasinya, dr Fiastuti menyarankan agar cukup minum dan makan yang mengandung kalsium, misalnya teri. Menurutnya, teri dapat dimakan beserta tulangnya, sehingga kalsiumnya tinggi. Lalu minum susu secara teratur, seperti susu tinggi kalsium.
"Tadi kan sudah saya tafsirkan, usia dewasa muda itu 9 sampai 18 perlu 1.300 mg, 19 sampai 50 butuh 1.000 mg. Dari situ kita bisa hitung berapa yang kita butuhkan. Misalnya susu biasa itu sekitar 200 mg, kalau susu kalsium tinggi itu 500 mg. Dari ikan tergantung beratnya, tapi kalau teri lebih banyak," tuturnya.
dr Fiastuti juga mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kalsium yang dikonsumsi wanita Indonesia cukup rendah dan hanya 300mg. Sangat jauh dari kebutuhan per hari. oleh karena itu ia menganjurkan agar sejak mudah baik pria dan perempuan sebaiknya mulai sadar untuk mengonsumsi cukup kalsium, dan menjauhi gaya hidup yang tidak sehat. Agar tidak terkena risiko osteoporosis atau osteopedi pada usia dini.
Selain itu penyakit ini tidak menunjukkan gejala namun bisa tiba-tiba membahayakan, oleh karena itu meskipun merasa sudah cukup sehat, asupan kalsium juga tetap harus diperhatikan. Untuk mengetahui kepadatan tulang, dapat dilakukan dengan bone scan.
"Kadang orang merasa masih muda, masih sehat. Padahal kan kita tidak tahu kalau kepadatan tulangnya sudah turun. Ini silent disease, enggak ada gejala tapi bisa bahaya," kata dr Fiastuti.
Sumber: Detik Health
Posting Komentar