Gizi dan Vitamin yang Diperlukan Bayi Usia 0-6 Bulan
Zat gizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Nah para ibu sudahkah gizi anak Anda tercukupi?

Menurut Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati Nasar, Sp.A (K) penting untuk para ibu memahami manfaat zat gizi untuk anak. "Zat gizi sangat penting untuk tumbuh kembang mereka, para ibu perlu paham benar tentang gizi seimbang untuk mereka . Hal itu untuk mencegah terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi," katanya.

Gizi dan Vitamin yang Diperlukan Bayi Usia 0-6 Bulan


Berikut ini zat gizi yang diperlukan untuk anak, yaitu :

1. Energi

Untuk menunjang keselutuhan proses pertumbuhan dan perkembangan otak. Usia 1 sampai 6 bulan kebuuhan energi meningkat sesuai dengan berat badan, kurang lebih 112 kkal perkilogeam berat badan.

Sampai usia dua tahun, keperluan energi per kilogram berat badan menurun, ini berlangsung selama masa anak-anak.

Kebutuhan energi pada usia 6 sampai 24 bulan adalah 950 kkal per hari.

2. Protein

Untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Kebutuhan protein pada usia 6 sampai 24 bulan adalah 20 gram.

3. Lemak

Berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan yaitu asam lemak esensial (asam linoleat atau omega 6, asam linolenat atau omega 3) dan asam lemak non esensial (asam oleat atau omega 9, EPA, DHA, AA.

4. Vitamin A

Untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit dan pertumbuhan optimal anak.

5. Vitamin C

Untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh dan penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat.

6. Yodium

Berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tidak mengalami hambatan seperti kerdil atau ukuran tubuh tidak berkembang. Selain itu juga berperan dalam proses metabolisme tubuh, mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A.

7. Kalsium

Penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot, membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan membantu sel darah merah).

8. Zinc atau Zat Seng

Tersebar di semua sel, jaringan dan organ tubuh. Diperlukan untuk pertumbuhan fungsi otak dan mempengaruhi respons tingkah laku dan emosi anak.

9. Zat Besi

Diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mempengaruhi penggunaan energi yang diperlukan tubuh, pembentukan sel darah yang membantu proses penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.

10. Asam Folat

Sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah dan mencegah anemia.

Demikian informasi mengenai Gizi dan Vitamin yang Diperlukan Bayi Usia 0-6 Bulan, semoga bermanfaat.

Tips agar kulit tetap sehat dan cantik
Tips agar kulit tetap sehat dan cantik, peningkatan karir, perubahan gaya hidup, memastikan pasangan atau mungkin pemantapan karakter diri. Itu semua memang penting, tapi seringkali pada wanita khususnya, Anda lupa untuk memerhatikan diri dan kesehatan. Seperti merawat agar kulit tetap sehat dan cantik.

Padahal menurut spesialis kulit dan kelamin, dr. Lilik Norawati, SpKK, kulit tubuh kita sering tereksploitasi berbagai faktor. Baik itu dari lingkungan terutama paparan sinar matahari langsung, udara yang panas (termasuk sauna), paparan udara dingin ataupun paparan udara kering yang bisa berasal dari AC, angin dan polusi. Itu semua berpotensi menyebabkan kerusakan pada kulit.

"Perawatan tubuh seperti di spa yang menggunakan teknik massage, scrub, serta lotion dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Pijatan dengan teknik yang tepat mampu melancarkan peredaran darah dan memberikan efek relaksasi. Sedangkan scrub dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati. Untuk itu, sehabis menggunakan scrub baiknya dilanjutkan dengan penggunaan body lotion di seluruh tubuh untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kulit.” tulis Lilik Norawati.

Tips agar kulit tetap sehat dan cantik


1. Membersihkan kulit

  • Menggunakan pembersih yang mempunyai pH balance dan mengandung mild surfactan
  • Tidak terlalu sering
  • Tidak terlalu lama
  • Menggunakan air suam-suam kuku


2. Melembabkan kulit


  • Gunakan body lotion minimal dua kali sehari dengan menggunakan bahan yang dirancang untuk membuat stratum korneum lebih lunak dan lembut dengan memulihkan atau meningkatkan kelembabannya (hidrasi)
  • Waktu yang paling tepat untuk menggunakan body lotion adalah pada saat pagi hari sebelum beraktivas dan malam hari sebelum tidur.


3. Memberikan perlindungan dari faktor eksternal, terutama sinar matahari


  • Hindari paparan langsung sinar matahari
  • Berikan perlindungan pada kulit dari efek buruk sinar matahari dengan menggunakan body lotion yang mengandung SPF dan PA++ setiap hari agar kulit tetap cerah merata.


4. Berikan waktu bagi diri sendiri untuk meremajakan pikiran


  • Saat pikiran dan emosi tidak seimbang, secara psikologis akan memberi pengaruh pada perubahan kondisi kulit. Untuk itu, rawat kulit dari dalam dengan makan makanan sehat dan minum air putih yang cukup, serta relaksasi pikiran di tempat perawatan tubuh seperti spa yang menggunakan bahan-bahan alami dan terpercaya.


Demikian sedikit informasi mengenai Tips agar kulit tetap sehat dan cantik, semoga bermanfaat dan berguna.

Bedakan Benjolan Tumor dan Kanker pada Payudara Bedakan Benjolan Tumor dan Kanker pada Payudara

Bedakan Benjolan Tumor dan Kanker pada Payudara, Kanker payudara merupakan ancaman serius bagi kaum hawa. Bagaimana tidak, prevalensinya menempati urutan wahid jenis kanker paling banyak pada wanita, baik di dunia maupun di Indonesia. Untuk itu, wanita perlu lebih waspada dengan rutin melakukan pemeriksaan pada payudaranya.

Namun tidak semua benjolan di payudara adalah kanker. Faktanya, hanya 15 persen dari benjolan yang bisa berkembang menjadi kanker. Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Onkologi Indonesia (PP POI) Dradjat Ryanto Suardi mengatakan, selain kanker benjolan bisa berupa tumor jinak, namun keduanya tetap perlu diwaspadai.

"Tumor jinak lebih tidak berbahaya daripada kanker karena tidak menyebabkan kegagalan organ yang dihinggapinya," jelasnya dalam konferensi pers Breast Cancer Expert Forum dengan tema "Transforming Advanced Breast Cancer at the Molecular Level", di Jakarta.

Dradjat pun menjelaskan perbedaan keduanya, pertama kanker lebih cepat bertumbuh dibandingkan dengan tumor. Dalam 8-200 hari, sel-sel kanker bisa membelah dengan sangat cepat. Sementara tumor jinak pertumbuhannya lebih lambat.

Kedua, ketika diraba, benjolan kanker terasa padat dan keras. "Sel-sel kanker bila teraba rasanya akan seperti meraba tulang," ujar dokter spesialis bedah onkologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, ini.

Sementara itu, benjolan tumor akan teraba lebih lunak. Dradjat menjelaskan, benjolan tumor pun bisa mengalami pergeseran jika ditekan, tidak seperti kanker yang kaku. Ini karena sel-sel kanker umumnya melakukan infiltrasi (penyusupan) terhadap jaringan-jaringan di sekitarnya, maka sulit untuk digerakan.

"Benjolan akibat kanker yang sudah berkembang lebih lanjut juga menyebabkan perubahan pada permukaan payudara, misalnya puting yang tertarik ke dalam, itu karena infiltrasi tadi," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit Penyakit Kanker Kementerian Kesehatan RI Niken Wastu Palupi, pemeriksaan payudara yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan sensitivitas pemeriksanya untuk mendeteksi adanya benjolan. Artinya, kemampuan membedakan antara benjolan kanker dan tumor juga meningkat.

"Jika rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri, benjolan berukuran 1,2 sentimeter saja sudah dapat teraba," ujar dia.

Kanker payudara merupakan pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel payudara yang berubah menjadi ganas. Saat ini, kanker payudara adalah kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus kanker payudara mencapai 35 persen dari total kasus kanker.

Kanker serviks

Mengetahui status kesehatan terkini merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan. Dengan mengetahuinya, kita dapat mengenali faktor risiko, bahkan deteksi dini penyakit.

Status kesehatan umumnya diketahui dengan melakukan tes kesehatan. Khususnya untuk kanker serviks atau leher rahim, cara yang biasa dilakukan adalah dengan pap smear. Namun, cara itu cukup mahal dan membutuhkan waktu untuk mengetahui hasilnya. Pilihan lainnya adalah inspeksi vagina dengan asam asetat (IVA) atau tes IVA.

"Agar lebih mudah diingat, IVA juga bisa disebut sebagai 'Intip Vagina Aku'," ujar Fitriyadi Kusuma, spesialis kebidanan dari Divisi Ginekologi dan Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat ditemui di diskusi kesehatan SOHO #BetterU di Jakarta.

Fitriyadi mengatakan, pap smear masih merupakan standar emas untuk mendeteksi risiko kanker serviks karena tingkat akurasinya di atas 90 persen. Namun, teknik pemeriksaan lain dengan tes IVA juga bisa jadi pilihan, dengan harga lebih murah dan tingkat akurasi yang tak berbeda jauh.

Prinsip tes IVA, terang dia, yaitu dengan menggunakan asam asetat pada vagina untuk melihat jika ada tanda-tanda visual dari kanker serviks atau gejala prakanker. Tes IVA perlu dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 1.000 tenaga medis yang terampil melakukan tes IVA.

Menurut Fitriyadi, tes IVA lebih mudah dan jauh lebih murah dibandingkan tes pap smear. Bahkan dengan biaya kurang dari Rp 2.000, tes IVA sudah dapat dilakukan. Akurasinya pun tidak berbeda signifikan dengan pap smear, yaitu sebesar 70-80 persen. Sayangnya, tes IVA tidak memiliki dokumentasi sehingga rekam jejaknya tidak dapat dilihat kembali pada kemudian hari.

"Maka kalau sudah ada tanda-tanda positif dari gejala kanker atau prakanker, biasanya langsung diberi terapi agar tingkat keberhasilan pengobatan lebih besar," cetusnya.

Kepala Subdit Pengendalian Penyakit Kanker Kementerian Kesehatan Niken Wastupalupi mengatakan, kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks di Indonesia masih rendah. Hingga 2013, baru ada 635.181 orang yang sudah pernah melakukan tes IVA.

"Dari jumlah itu, 28.000-an orang dinyatakan positif HPV, dan 792 orang diduga sudah mengalami kanker serviks," paparnya.

Kanker serviks sendiri merupakan ancaman serius bagi kesehatan wanita. Data Globocan dari WHO memperkirakan, di dunia, setiap satu menit ada satu kasus baru kanker serviks, dengan kasus kematian setiap dua menit. Adapun di Indonesia, 41 kasus baru terjadi setiap harinya dengan 20 kematian.

WHO juga menyebutkan, pada tahun 2013, kanker serviks dialami oleh 15.000 wanita di Indonesia. Ini menjadikan kanker serviks menjadi kanker kedua dengan prevalensi tertinggi, di bawah kanker payudara.

Sumber: Kompas Health

Anda yang sedang melakukan program penurunan berat badan, mungkin ini kabar gembira bagi Anda. Karena menurut ahli gizi, es Krim atau bahkan es batu dapat membantu menurunkan bobot tubuh Anda.

Seperti dilansir Boldsky,  meskipun es krim tidak membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi es krim memiliki dampak yang cukup besar pada penurunan berat badan Anda.

Menurut para ahli gizi, mengonsumsi es pada dasarnya akan membuat metabolisme Anda bekerja sedikit. Dengan panas tubuh manusia, seseorang akan mengeluarkan energi untuk mencairkan es dalam mulut.

"Anda dapat membakar kalori hanya dengan makan es krim atau es batu, meskipun tidak mungkin kehilangan berat badan dengan cepat," tulis para ahli.

Tapi jangan salah, yang dimaksud es krim juga ternyata yang tidak disertai dressing, dalam hal ini seperti kacang-kacangan dan lainnya yang menyertai es krim.

"Jika Anda ingin membakar kalori dengan es, alangkah baiknya Anda makan es krim polos tanpa kacang atau makan es batu. Disamping itu, Anda juga tetap harus membatasi asupan harian kalori dan jumlah energi yang Anda bakar setiap hari. Jika Anda menjaga keseimbangan antara keduanya, maka penurunan berat badan menjadi tugas yang mudah," jelas ahli.

Sumber: liputan6


Merokok setelah diagnosis kanker tingkatkan resiko kematian
Orang yang terus merokok setelah didiagnosis menderita kanker memiliki resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berhenti merokok, kata beberapa peneliti Amerika Serikat.

Penelitian baru tersebut, yang disiarkan di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, jurnal American Association for Cancer Research, memperlihatkan tidak terlalu terlambat untuk berhenti merokok setelah diagnosis kanker, kata para peneliti itu.

Mereka menggunakan data dari satu studi yang menyelidiki hubungan antara gaya hidup khas dan resiko kanker di kalangan orang yang berusia menengan atau lebih tua di Shanghai, China.

Antara 1986 dan 1989, lebih dari 18.000 orang yang berusia 45 sampai 64 tahun didaftarkan di dalam studi itu.

Mereka menetapkan lebih dari 1.600 peserta telah terserang kanker sampai 2010. Di antara peserta itu, 340 orang bukan perokok, 545 berhenti merokok sebelum diagnosis kanker mereka, dan 747 adalah perokok saat diagnosis.

Dari 474 perokok saat diagnosis, 214 orang berhenti merokok setelah diagnosis, 197 terus merokok, dan sisa 336 orang kadang-kala tidak merokok, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Dibandingkan orang yang tidak merokok setelah diagnosis kanker, mereka yang merokok setelah diagnosis memiliki 59 persen peningkatan resiko kematian akibat semua sebab, setelah penyesuaian berbagai faktor dilakukan, termasuk usia, lokasi kanker, dan jenis pengobatan, kata para peneliti itu.

Ketika dibatasi pada orang yang merokok saat diagnosis, mereka yang terus merokok setelah diagnosis memiliki 76 persen peningkatan resiko kematian akibat semua sebab dibandingkan dengan mereka yang berhenti merokok setelah diagnosis, kata para peneliti tersebut.

Ketika pasien kanker yang terus merokok setelah diagnosis dibandingkan dengan pasien kanker yang berhenti merokok setelah diagnosis, resiko kematian beragam karena lokasi berbeda organ kanker.
Resiko kematian naik sampai 2,95 kali lipat bagi pasien kanker kandungkemih yang terus merokok, 2,36 kali bagi pasien kanker paru-paru yang terus merokok, dan 2,31 kali bagi pasien kanker usus besar.


Sumber: Antara

Minyak Zaitun

Lemak tak selalu "jahat" bagi kesehatan atau kepada Anda yang tengah berdiet untuk menurunkan berat badan. Lemak dan minyak tetap memiliki tempat dalam diet seimbang, tulis situs Body + Soul.

Lemak "baik" dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan risiko kematian akibat penyakit jantung. Sebaliknya, lemak jenuh dan trans tak bagus untuk kesehatan.

Namun, tak semua orang mengetahui apa saja jenis lemak yang baik itu. Berikut beberapa sumber lemak baik yang bermanfaat untuk kesehatan Anda:

Minyak zaitun
"Minyak zaitun telah menjadi sahabat manusia sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu," kata Leandro Ravetti, direktur teknis untuk Cobram Estate, produsen Cobram Estate Extra Virgin Olive Oils. Minyak zaitun diperas langsung dari buahnya. Untuk memaksimalkan sifat yang menguntungkan, Ravetti menyarankan masyarakat untuk memilih produk yang belum lama diproduksi, dikemas dalam wadah gelap, dan jika Anda membeli produk pabrik, pilih yang menuliskan tanggal panennya.

Minyak ikan
Minyak ikan mengandung kadar tinggi Omega-3, asam lemak esensial (EFA) yang membantu meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol buruk. Yayasan Jantung Nasional Australia merekomendasikan minyak ikan yang berasal dari salmon Atlantik dan Australia, trevalla mata biru, mackarel biru, dan gemfish. Kerang tertentu juga menghasilkan minyak ikan yang baik.

Kacang-kacangan
Kacang merupakan sumber makanan yang kaya lemak tak jenuh tunggal, khususnya kacang pinus, hazelnutalmond, mete, macadamiapecan, dan pistachio.

Biji-bijian
Biji wijen adalah yang terbaik. Campuran biji wijen dengan minyak zaitun extra virginmerupakan kombinasi yang pas untuk membuat salad atau makanan lain. Biji-bijian lain sumber minyak "baik" antara lain canola, bunga matahari, dan wijen.

AvokadAvokad penuh lemak yang baik. Sebagian besar lemak avokad adalah jenis yang sehat: 60 persen tak jenuh tunggal dan 12 persen tak jenuh ganda.

Sumber: Tempo

Kebanyakan orang menjadikan keinginan untuk lebih langsing sebagai motivasi berolahraga. Namun, studi baru yang dipublikasi dalam jurnal Frontiers in Human Neurosciencemenunjukkan, kegiatan penghasil keringat yang satu ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas.

Para peneliti asal Belanda menemukan, orang yang rutin berolahraga cenderung lebih baik dalam menghasilkan pemikiran kreatif. Menurut mereka, aktivitas fisik meningkatkan kemampuan orang untuk berpikir lebih fleksibel.

Kendati demikian, para peneliti menegaskan, dampak seperti itu baru bisa dirasakan pada mereka yang berolahraga secara rutin. Ketua penelitian Lorenza Colzato dari Leiden University, Belanda, mengatakan, tim peneliti melakukan analisis terhadap dampak olahraga pada dua bagian utama dalam kreativitas, yaitu pemikiran divergen dan konvergen.

Pemikiran divergen merupakan pemikiran yang menghasilkan banyak solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Sementara itu, pemikiran konvergen dapat menghasilkan satu solusi terbaik yang tepat untuk masalah tersebut.

Colzato dan timnya meminta dua kelompok responden untuk melakukan tes kreativitas berpikir. Sementara itu, satu kelompok diwajibkan untuk berolahraga paling tidak empat kali seminggu, kelompok lainnya diminta tidak berolahraga.

Tes kreativitas berpikir yang dilakukan para peneliti yaitu menuliskan kaitan dari tiga kata yang tidak saling berhubungan. Mereka menemukan, kelompok responden yang melakukan olahraga memiliki skor yang lebih baik daripada kelompok lainnya.

"Aktivitas fisik baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, selama dilakukan secara rutin. Jika tidak, maka energi yang seharusnya bisa digunakan untuk bepikir justru terpakai untuk bergerak," ujarnya.

Colzato menambahkan, olahraga rutin merupakan cara sehat dan murah untuk meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk kreativitas.

Sumber: Kompas Health
Diberdayakan oleh Blogger.